Surakarta merupakan kota yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan budaya yang beragam dan menarik di dalamnya, dari segi seni, budaya, industri kreatif hingga peninggalan sejarah dari jaman penjajahan Belanda. Salah satunya adalah Keraton Kasunanan Surakarta
Sekilas tentang museum Keraton Surakarta
Keraton Surakarta Hadiningrat atau juga bisa disebut dengan Keraton Kasunanan merupakan istana resmi KasunananSurakarta yang terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana atau Keraton Kartasura yang porak poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana ini menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Pakubuwono II tahun 1749.
Pada tahun 1963, keraton ini dibuka pertama kalinya untuk menerima Tourist PATA 1 sebagai Museum Suaka Budaya Kasunanan Surakarta nama tersebut diberikan oleh Presiden Soekarno, dengan maksud agar museum tersebut menjadi tempat perlindungan benda – benda budaya yang bernilai tinggi. Museum ini menempati bekas kantor kadipaten sehingga bentuknya memanjang karena kantor kadipaten sesuai fungsinya pada waktu itu menjadi tempat pengelolaan administrasi keraton.
Museum ini memiliki beragam koleksi milik Keraton Kasunanan Surakarta berupa benda – benda bernilai arkeologis (arca batu dan perunggu dari masa Hindu- Budha), sejarah (kursi dan almari yang pernah dipakai Paku Buwono X, senjata – senjata, dandang berukuran seuper besar untuk menanak nasi pada waktu perang), etnografi, dan seni tradisional. Selain itu, terdapat juga foto raja – raja serta kereta – kereta raja yang kebanyakan buatan negeri belanda. Dari segi bangunan, museum yang merupakan bagian dari istana ini memiliki arsitektur Istana Jawa yang megah. Dilengkapi dengan balariung-balariung mewah, lapangan dan paviliun yang luas, serta tata letaknya menjadikan Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai cagar budaya dengan estetika gaya Eropa.
Koleksi
Dalam museum pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa Tengah. Koleksinya antara lain alat masak abdi dalem, senjata-senjata kuno yang digunakan keluarga kerajaan, juga peralatan kesenian. Koleksi menarik lain adalah kereta kencana, topi kebesaran Paku Buwana VI, Paku Buwana VII, serta Paku Buwana X.
Selanjutnya pengunjung bisa ke Sasana Sewaka yang berada di samping museum. Pada halaman Sasana Sewaka wisatawan harus melepaskan alas kaki untuk berjalan di hamparan pasir halus yang diambil dari Gunung Merapi dan Pantai Parangkusuma. Di sini, pengunjung dilarang mengambil atau membawa pasir halus tersebut.
Terakhir, ada menara yang disebut Panggung Sanggabuwana. Konon, menara digunakan oleh Susuhunan untuk bersemadi dan bertemu Kanjeng Ratu Kidul (Kanjeng Ratu Kencana Hadisari), penguasa Pantai Selatan. Selain sebagai tempat semadi, menara ini juga berfungsi sebagai menara pertahanan untuk mengontrol keadaan di sekeliling keraton.
Lokasi, jam operasional, dan harga tiket
Lokasi:
Jalan Sidikoro Nomor 1, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Jam Operasional:
Senin–Kamis pukul 09.00–14.00 WIB,
Sabtu, Minggu, dan hari libur pukul 09.00–16.00 WIB, dan
Jumat tutup.
Harga Tiket:
wisatawan lokal: Rp35.000,
wisatawan mancanegara: Rp60.000,
pelajar atau rombongan pelajar: Rp25.000, serta
membawa kamera profesional: Rp50.000
